Kabarupdate.net | Sukabumi – Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer R3 menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi pada Kamis (30/1). Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait status kepegawaian dan kesejahteraan yang masih belum mendapatkan kepastian hukum.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar, menyatakan bahwa pihaknya akan memperjuangkan aspirasi para guru honorer R3 sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Salah satu tuntutan utama dari forum ini adalah penghapusan status paruh waktu agar mereka bisa menjadi pegawai penuh waktu.
"Honorer R3 ini dengan status paruh waktu mereka ingin mengharap paruh waktunya dibuang menjadi full waktu. Kami DPRD dengan kewenangan yang ada akan memperjuangkan harapan teman-teman forum guru honorer R3. Namun, perlu dipahami bahwa kebijakan ini ada di pemerintah pusat, yakni di Kemenpan RB dan Kemendagri," ujar Budi Azhar.
Dalam pertemuan dengan perwakilan Forum Guru Honorer R3, DPRD Kabupaten Sukabumi bersepakat untuk menyampaikan aspirasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, DPRD juga akan mendorong pemerintah daerah agar mengajukan formasi pegawai, tidak hanya untuk tenaga pendidik tetapi juga tenaga kesehatan dan bidang lainnya, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan anggaran.
Lebih lanjut, Budi Azhar menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan yang ada, rekrutmen tenaga honorer R3 ke depan tidak lagi memerlukan tes karena mereka telah tercatat di Badan Kepegawaian Negara (BKN). Namun, terkait penggajian, masih mengacu pada sumber pendanaan saat ini, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Pemerintah daerah belum memiliki kebijakan khusus terkait penggajian R3. Oleh karena itu, ke depan kami akan berupaya memperjuangkan formasi agar tenaga honorer ini mendapatkan kepastian hukum dan kesejahteraan yang lebih baik," tambahnya.
Aksi damai ini berjalan tertib, dengan harapan aspirasi yang telah disampaikan dapat segera mendapat tanggapan dari pemerintah pusat maupun daerah. Forum Guru Honorer R3 berharap adanya solusi konkret agar mereka mendapatkan status dan hak yang lebih layak sesuai dengan dedikasi mereka dalam dunia pendidikan.
*Ismet /Budiman